Kamis, 22 Agustus 2013

Embun Pagi Dibawah Puncak Mahameru



Telingaku 1000x lipat lebih peka dari biasanya, bukan saja suara burung-burung  yang kecil  yang terdengar membangunkan aku di pagi ini, alunan alampun berlari lari menari menyelimuti pori-poriku melintas memasuki relung telinga dan berbisik bercerita,menyentuh berkicau gembira menyambut beningnya embun pagi yang turun membasahi tanah kalimati,
Jauh dari pandangan mata, disudut itu mentari pagi menampakan diri dengan warna yang tidak biasanya, warna jinga begitu indah terlukis dalam balutan kehangatan di pagi ini.
Embun pagi di bawah puncak mahameru begitu bening udara yang terhirup merangsang semua organ bandan untuk bergerak menikmati pesona yang tuhan lukis.
Ini lukisanmu ini pesona yang menjadi cerminan hati, salamkan rinduku pada beningnya embun, penari-penari alam, warna jinga yang begitu indah membalut kehangatan mentari pagi dan suara burung-burung kecil yang membangunkan tidur,
Sisakan mereka untuk malaikan-malaikat kecilku dimasa nanti setelah waktu membunuh setiap detik yang dilewati






4 komentar:

  1. krenn bgt,kayak anak sastra aja..ajiibbb(y)

    BalasHapus
  2. @vonk cinema oke gan, makasih yaaaa
    @nurfli makasih banget.

    BalasHapus
  3. @vonk cinema oke gan, makasih yaaaa
    @nurfli makasih banget.

    BalasHapus