Kamis, 22 Agustus 2013

tentang hati: Embun Pagi Dibawah Puncak Mahameru

tentang hati: Embun Pagi Dibawah Puncak Mahameru: Telingaku 1000x lipat lebih peka dari biasanya, bukan saja suara burung-burung   yang kecil   yang terdengar membangunkan aku di pagi i...

Embun Pagi Dibawah Puncak Mahameru



Telingaku 1000x lipat lebih peka dari biasanya, bukan saja suara burung-burung  yang kecil  yang terdengar membangunkan aku di pagi ini, alunan alampun berlari lari menari menyelimuti pori-poriku melintas memasuki relung telinga dan berbisik bercerita,menyentuh berkicau gembira menyambut beningnya embun pagi yang turun membasahi tanah kalimati,
Jauh dari pandangan mata, disudut itu mentari pagi menampakan diri dengan warna yang tidak biasanya, warna jinga begitu indah terlukis dalam balutan kehangatan di pagi ini.
Embun pagi di bawah puncak mahameru begitu bening udara yang terhirup merangsang semua organ bandan untuk bergerak menikmati pesona yang tuhan lukis.
Ini lukisanmu ini pesona yang menjadi cerminan hati, salamkan rinduku pada beningnya embun, penari-penari alam, warna jinga yang begitu indah membalut kehangatan mentari pagi dan suara burung-burung kecil yang membangunkan tidur,
Sisakan mereka untuk malaikan-malaikat kecilku dimasa nanti setelah waktu membunuh setiap detik yang dilewati






Jumat, 09 Agustus 2013

tentang hati: Gunung Itu Pilosofi Tentang Kehidupan

tentang hati: Gunung Itu Pilosofi Tentang Kehidupan: Berhenti disudut keramaian, bising dengan  suara yang gemuruh tidak jelas, tidak ada kesejukan angina, hanya lemparan kata-kata yang memb...

Gunung Itu Pilosofi Tentang Kehidupan


Berhenti disudut keramaian, bising dengan  suara yang gemuruh tidak jelas, tidak ada kesejukan angin, hanya lemparan kata-kata yang membuat pukulan keras, rindu akan sunyinya nyanyian alam, rindu dengan indahnya lekukan alam semesta, rindu akan hangatnya sinar mentari pagi yang membakar semangat.
Jauh dipelupuk mata dia selalu tergambar jelas, memanggil bernyanyi tersenyum dan menagis, kaki ini tidak pernah lelah berjalan menyambut menyapa dan membalas senyumannya, dia adalah Gunung yang penuh arti dan berpilosofi tentang kehidupan.
Gunung-gunung ini selalu menjadi payung alam semesta, selalu menjadi pahlawan, selalu menjadi relawan yang tidak pernah pamrih akan balasan, jangan pernah melarang tubuh ini untuk berkunjung menginjakan kaki, menghirup udara dan menyentuh angina-angina yang sedang menari.
Aku punya mimpi, karna aku ingin tetep hidup, aku punya mimpi, karna aku masih ingin bernapas, impian mencerminkan sebuah harapan, aku lebih memilih terus bermimpi kadang sangat indah kadang sangat pait, tapi itu hanya sebuah mimpi dan tidak ingin terbangun, ketika mata ini terbuka dari sebuah peristirahatan malam, kita akan dihadapkan dengan kehidupan yang nyata bukan lagi mimpi, dimna mimpi lebih indah dari kenyataan, kita harus berani berdiri dan berani bergerak sekeras apapun kenyataan ini.
Pagi itu aku terbangun , terbangun karna malam sudah menyingsing, mentari pagi sudah mulai tebar pesona, menandakan aktivitas siap mengikuti waktu yang terus berjalan, banyak hal setiap harinya yang aku lakukan, terasa berat mata ini terbuka, terdiam sejenak mengingat mimpi apa yang melintas dalam imajinasiku tadi malam, entah apa aku sedikit samar untuk diingat, aku kesal matahari memaksa aku bangun untuk bergegas mengguyur membasahi badan ini.
Ini akan terasa segar bila air di pagi hari menyelimuti badanku, dan ini terus berulang setiap harinya, berharap setiap pagi yang menjadi awal kehidupan saat mata sudah terbuka, ini akan menjadi lebih baik dan sangat baik, banyak hal yang ada dipikiranku yang selalu terlintas sedikit membebani, entah apa dan entah yang mana terlebih dahulu yang harus aku selesaikan, hal ini akan membuat sebuah pilihan, pilihan yang membuat aku lebih kuat menghadapi kenyataan, hidup ini begitu keras, hidup itu bulatan besar ,dimana aku berada di dalam lingkaran dan tidak bisa keluar , hanya pertahanan dan perjuangan untuk tetep kuat dan menjadi yang terkuat, aku selalu bercermin dengan apa yang sering aku lakukan, hal ini banyak orang melakukan, banyak sekali persepsi  kenapa mereka melakukan ini.
Berjalan melangkahkan kaki satu demi satu, untuk menciptakan pergerakan dan melahirkan sebuah tindakan. berjalan  adalah hal yang sangat aku suka, dengan berjalan menggantikan kesunyian dan kesendirian menghilangkan semua kegundahan hati yang ada dalam pikiran, dalam berjalan ini semua berawal, aku sebut Gunung Itu Pilosofi Tentang Kehidupan.
Aku suka gunung, aku suka warna hijau yang menyejukan, aku suka kesunyian, aku suka air dingin, aku suka tentang bunyi nyayian alam yang sangat merdua, aku suka ketika bola mataku memandang  indah hamparan alun-alun suryakencana dan aku suka angin-angin meanri-nari menyentuh tubuhku, begitu lembut menyelimuti setiap pori-poriku.
Gunung adalah pilosofi tentang kehidupanku, dimana puncak adalah tujuan untuk sebuah pencapaian langkah kaki yang melangkah. Tidak akan mudah untuk mencapai sebuah puncak gunung yang indah, ada sebuah proses yang panjang dan melelahkan, persiapan yang matang waktu yang banyak terbunuh, keringat yang tidak pernah berhenti keluar, panas terik matahari membakar kulit, tiupan angina yang begitu kencang, jatuh dan bangit lagi, air hujan yang membahasahi, tanjakan yang melelahkan, turunan yang mebuat sisa tenaga menopang badan.
Itu sebagian kecil dari sebuah proses yang harus kita lalui yang harus kita hadapi, hasil akhir bukanlah kewajin mencoba dan terus mencoba itu harus kita lakukan, hingga mencapai satu tujuan yaitu puncak gunung dan kembali pulang dengan selamat, ini mencerminkan tentang kehidupan yang harus aku hadapi.
kesuksesan,keberhasilan membuat orang-orang didekatku bahagia dengan sebuah perjuangan itu adalah sebagian kecil tujuan yang ingin aku capai, mencapai semua impian yang di harapkan.

Berani bangun, berani bergerak, berani melangkah dan berani bertindak menghasilkan sebuah proses mencapai sebuah tujuan. Jangan takut bermimpi jangan takut untuk bangun bergeraklah walau satu langkah karna Gunung Itu Pilosofi Tentang Kehidupan.

Selasa, 06 Agustus 2013

tentang hati: Tentang Hati

tentang hati: Tentang Hati:             Langkah langkah kaki sudah terayun tidak terhitung angkanya, kucuran keringatpun tidak bisa aku tebak berapa ribu tetes keri...

Kamis, 01 Agustus 2013

tentang hati: Tentang Hati

tentang hati: Tentang Hati:             Langkah langkah kaki sudah terayun tidak terhitung angkanya, kucuran keringatpun tidak bisa aku tebak berapa ribu tetes keri...